Doa agar suami tidak pulang larut malam – Menjalani kehidupan rumah tangga memang tidak mudah. Sebagai istri,ada tanggung jawab tersendiri yang harus diemban, baik itu memilih sebagai ibu rumah tangga 24 jam maupun wanita karir yang bekerja di luar rumah.
Begitu pula sebagai suami, ada tanggung jawab tersendiri, utamanya adalah mencari nafkah untuk keluarga. Wajar jika memang suami harus pulang larut malam karena tanggung jawab pekerjaan yang belum selesai. Apalagi jika persaingan kerja di tempat kerja suami cukup tinggi.
Yang menjadi masalah adalah saat suami sering pulang larut malam tanpa alasan yang jelas. Akan muncul prasangka dari istri tentang hal-hal negatif yang tidak seharusnya terjadi. Apakah suami ada wanita idaman lain? Kenapa suami tidak memprioritaskan keluarga? Serta prasangka negatif lainnya.
Nah, jika sebagai istri kamu masih suka berprasangka negatif setiap hari, lebih baik kamu mendoakan suami agar kedepannya tidak pulang larut malam, tanpa alasan yang jelas dan kesepakatan kedua belah pihak. Berikut doayang bisa kamu amalkan.
Doa agar Suami Tidak Pulang Larut Malam
Inti dalam beribadah adalah doa. Kita bisa berdoa kapan saja dan untuk permohonan apa saja, tanpa lekang oleh waktu. Namun terkadang memang diantara kita masih belum menjadikan doa sebagai senjata utama untuk mengatasi segala persoalan yang ada. Termasuk untuk mengatasi persoalan suami yang sering pulang larut malam.
Nah, berikut ada dua doa yang bisa kamu amalkan:
1. Ada dalam QS Ali ‘Imran ayat 200
Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la’allakum tufliḥụn
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu (lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan besedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertakwalah kamu kepada Alalah, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan)”.
Doa agar suami tidak pulang terlalu malam dalam QS Ali ‘Imran ayat 200 ini bisa kamu amalkan selepas sholat atau kamu bacakan pada hidangan (makanan dan minuman) suami. Jika memang suami keluar sampai larut malam untuk mencari ilmu agama, doakan agar kegiatannya dipermudah oleh-Nya.
Baca Juga : Mengapa Manusia Harus Bertawakal? Inilah Alasannya
2. Doa agar suami betah di rumah
Kamu bisa mendoakan suami agar tidak pulang terlalu malam dan betah di rumah dengan doa berikut ini:
“Allahumma innaka antal’ajiizulkabiir. Waanaa abdukadzdzo’iifudduliiluladii. Laahaula walaquwwata illabika. Allahumma sajjarlii fulaanan (ganti dengan nama orang yang Anda maksud), kamaa sakhkhorta fir’auna li muusaa, walayyana lii qolbuha kamaa layyantal hadiida li dawuda. Fainnahu laa yanthiku illa biddinika naa shiyatuhu fii qobdzotika waqulbuhu fii yadika jalla sanaa u wajhika yaa arrhamarroohimiin“.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia lagi Maha Besar. Sedangkan aku hanyalah hamba-Mu yang sangat hina. Tiada upaya dan kekuatan, kecuali berasal dari-Mu. Ya Allah, tundukkanlah (ganti dengan nama orang yang Anda maksud) padaku, seperti saat Kau telah menundukkan Fir’aun untuk Musa AS. Dan luluhkan hatinya untukku, seperti saat Kau meluluhkan besi untuk Daud AS. Karena sesungguhnya dia tak akan bicara kecuali atas IzinMu, ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di penyayang”.
Bacakan doa tersebut sebanyak 7 kali selepas sholat Magrib secara berturut-turut. InsyaAllah dengan mengamalkan doa agar suami tidak pulang larut malam ini dengan kesabaran penuh, doa kamu bisa makbul.
Dari yang sebelumnya suami masih sering keluar rumah hingga larut malam dan merasa tidak betah berlama-lama di rumah, menjadi sebaliknya dan lebih memprioritaskan keluarga saat tanggung jawab mencari nafkah sudah selesai.
Daripada adu mulut setiap hari, mengandalkan emosi negatif, hingga prasangka buruk untuk menyelesaikan masalah seperti ini, bukankah lebih baik kamu berdoa terlebih dahulu? Mengamalkan doa agar suami tidak pulang larut malam ini sebagai senjata utama dan pertama, sebelum melakukan cara lainnya.